Jakarta, 21 Januari 2019 – Beberapa dari Anda pasti sudah mengetahui kasus tentang bocornya 773 juta akun e-mail dan 21 juta kata sandi oleh para peretas. Pakar kami Sergey Lozhkin (yang merupakan tim GReAT Kaspersky Lab) telah memberikan pernyataan dan beberapa langkah-langkah efektif untuk  para pengguna.

Kaspersky-Lab-logo-1-19eb8d683b79d4671.jpg

“Kasus peretasan besar ini dipanen melalui pencurian data yang telah dibangun selama periode waktu yang cukup lama, sehingga beberapa detail akun sepertinya sudah sangat usang. Namun, bukan rahasia lagi bahwa meskipun kesadaran akan bahayanya sudah semakin meningkat, orang tetap menggunakan kata sandi yang sama dan bahkan menggunakannya kembali di beberapa situs web.  Terlebih lagi, perngumpulan data ini dapat dengan mudah diubah menjadi satu daftar email dan kata sandi: Penyerang hanya tinggal menuliskan sebuah program perangkat lunak yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah kata sandi dapat berfungsi. Konsekuensi dari akses yang dapat dilakukan para peretas ini nantinya mulai dari phising tingkat tinggi, karena pelaku peretasan dapat secara otomatis mengirim e-mail palsu ke seluruh daftar kontak, hingga serangan yang ditargetkan untuk mencuri seluruh identitas digital, uang atau bahkan data jaringan sosial media para korban.” Kata Sergey Lozhkin, pakar keamanan di Kaspersky Lab.

Kaspersky Lab menghimbau kepada seluruh pengguna yang menggunakan kredensial e-mail untuk aktivitas online agar melakukan langkah-langkah berikut sesegera mungkin:

  • Periksa apakah akun e-mail Anda telah menjadi salah satu yang terkena serangan, dengan membuka tautan : https://haveibeenpwned.com/
  • Gunakan kata sandi yang kuat untuk akun Anda yang paling penting dan sensitif (seperti internet banking, pembayaran online atau jaringan media sosial) dan selalu melakukan perubahan secara teratur.
  • Pertimbangkan untuk beralih ke pengelola kata sandi seperti Kaspersky Password Manager. (Dengan cara ini, Anda hanya perlu mengingat satu kata sandi utama yang dapat mengamankan akses Anda secara menyeluruh)
  • Selalu terapkan otentikasi dua faktor sebisa mungkin.