GameHolic – Ajang 2025 PUBG MOBILE SEA Spring League (PMSL SEA Spring) telah resmi berakhir setelah menyajikan persaingan sengit antar 16 tim PUBG MOBILE terbaik se-Asia Tenggara.
Setelah melewati liga yang ketat dan grand final yang penuh drama, tim D’Xavier asal Vietnam berhasil keluar sebagai juara pertama, membawa pulang hadiah uang sebesar US$41.350 (sekitar Rp676 juta), serta tiket untuk berlaga di 2025 PUBG MOBILE Global Open di Uzbekistan.

D’Xavier tampil sebagai tim yang paling konsisten sepanjang turnamen. Setelah menunjukkan performa gemilang sejak babak liga, mereka terus tampil dominan hingga fase grand final.
Meskipun tim Vietnam ini belum sepenuhnya sempurna, semangat juang mereka terbukti membawa hasil yang memuaskan, meraih gelar juara PMSL SEA Spring pertama mereka. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil menunjukkan kekuatan taktis dan kemampuan individu yang luar biasa sepanjang turnamen.

Pencapaian Gemilang Tim Indonesia dan Evaluasi Untuk Musim Depan
Walaupun tim Indonesia belum berhasil meraih gelar juara, ada beberapa pencapaian individu yang mencuri perhatian. BTR Satarlest dari Bigetron Esports dinobatkan sebagai Final MVP, sementara BTR Federales meraih gelar Gunslinger untuk pencapaian impresif dalam tembak-menembak. Keberhasilan ini menegaskan bahwa tim Indonesia tidak hanya sekadar hadir, tetapi juga punya potensi besar di turnamen internasional.


Selain Bigetron, tim Indonesia lainnya juga memberikan perlawanan sengit. RRQ Ryu, yang sebelumnya mencetak sejarah dengan menundukkan tim sekelas Vampire Esports dan D’Xavier, memperlihatkan potensi luar biasa dalam kompetisi ini, meski akhirnya tidak mampu bersaing di papan atas di grand final. Ini menunjukkan bahwa skena PUBG MOBILE Indonesia tetap relevan dan memiliki talenta yang sangat besar.
Melihat performa tim Indonesia yang terus menunjukkan perkembangan, optimisme untuk musim berikutnya sangatlah tinggi. Dengan evaluasi yang lebih matang dan persiapan yang lebih baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali meraih gelar juara di PMSL SEA Spring atau turnamen besar lainnya.

Secara keseluruhan, meski harus puas dengan posisi kedua, Bigetron Esports dan tim Indonesia lainnya telah membuktikan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan besar yang patut diperhitungkan.
Dengan mentalitas juara yang terus dipertahankan, Indonesia akan terus siap bersaing di level internasional dan bukan tidak mungkin trofi juara akan kembali ke tangan tim Indonesia di musim mendatang.
PMSL SEA Spring 2025 mungkin bukan yang terbaik bagi Indonesia, tetapi dengan semangat dan konsistensi, harapan untuk masa depan masih sangat cerah.